Minggu, 06 November 2016

relasi dan fungsi



Relasi
Pengertian Relasi
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota suatu himpunan ke himpunan lain. Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan atau perkawanan atau korespondensi dari anggota-anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B.
Jika diketahui himpunan A = {Eko, Rina, Tono, Dika}; B = {Merah, Hitam, Biru}, maka relasi "suka dengan warna" himpunan A ke himpunan B dapat disajikan dalam diagram panah, diagram Cartesius, himpunan pasangan berurutan, dan dengan rumus.

a. Diagram panah
Description: Description: relasi: diagram panah




b. Diagram Cartesius
Description: Description: relasi: diagram cartesius


c. Himpunan pasangan berurutan
R = {(Eko, Merah), (Rina, Hitam), (Tono, Merah), (Dika, Biru)}

Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B.
Dengan menggunakan penyajian relasi di atas, maka relasi R dari himpunan A ke himpunan B dapat kita definisikan sebagai himpunan pasangan (a,b) pada A × B, di mana a A dan -  b B salah satu dari kalimat berikut:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9ujIoJiAf74YnMMc88BeoO-qXeMG8NX0M-3Yb_Se3gbqiFKrF49ECJPnCOY9LDPj9qRBG_KiLZIPA0VQkPGygEzRN67HozEnvRt-GGzBzyYELq3GYzEWW1oVeCMjGIQHClONWLDvl3MKA/s1600/kata.bmp
Relasi atau hubungan itu dapat terjadi di berbagai bidang misalnya ekonomi, IPA, keteknikan dan lain sebagainya, seperti hubungan antara jumlah suatu barang  dengan harganya, dalam  hubungan antara harga dengan permintaan atau penawaran,  dalam hubungan antara kekuatan suatu zat radioaktif dengan waktu.





Fungsi
Pengertian Fungsi Matematika
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfhEUzohwFo1X891f_D-qO7m8C5I1PfhFHiynYTOxKWADFRJ6_VhM4RxvFGeOEOJZn9oJkjYl3DJ-3VrbqsywGGkLdZO8KqkvWprUm8GB38nTGsPOrxm9dipc7M8NcgJw2Jqtw8D7BeEuM/s1600/diagram+2.bmp
Relasi fungsional atau sering disingkat fungsi sering juga disebut dengan istilah pemetaan (mapping) didefinisikan sebagai berikut :
Definisi:  Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal,  dengan elemen pada B.

Ditulis f : A → B dibaca “fungsi f pemetaan A ke dalam / into B”.
Apabila f memetakan suatu elemen x A ke suatu y B dikatakan bahwa y adalah peta dari x oleh f dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x), dan biasa ditulis dengan f:x → f(x), sedangkan x biasa disebut prapeta dari f(x).
Himpunan A dinamakan daerah asal (domain) dari fungsi f , sedangkan himpunan B disebut daerah kawan (kodomain) sedangkan himpunan dari semua peta di B dinamakan daerah hasil (range) dari fungsi f tersebut.
Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B disebut fungsi dari A ke B jika setiap anggota A dipasangkan dengan tepat ke satu anggota B. Jika f adalah suatu fungsi dari A ke B, maka:
  • himpunan A disebut domain (daerah asal).
  • himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dan himpunan B yang pasangan (himpunan C) disebut range (hasil) fungsi f.
Aturan yang memasangkan anggota-anggota hhimpunan A dengan anggota-anggota himpunan B disebut aturan fungsi f.

Misal diketahui fungsi-fungsi:
f: A → B  ditentukan dengan notasi f(x).
g: C → D  ditentukan dengan notasi g(x).

Untuk lebih memahami tentang fungsi, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh 1:
Diketahui A + {1, 2, 3, 4} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Suatu fungsi f: A → B ditentukan oleh f(x) + 2x-1.

a. Gambarlah fungsi f dengan diagram panah.
b. Tentukan range fungsi f.
c. Gambarlah grafik fungsi f.

Penyelesaian 

Description: Description: diagram panah fungsi f
Diagram panah fungsi f
a. 

b. Dari diagram diatas, terlihat bahwa:
f(x) = 2x-2
f(1) = 2.2-1 = 1
f(2) = 2.2-1 =3
f(3) = 2.3-1 = 5
f(4) = 2.4-1 = 7

Contoh 2
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrjXuUJe8CnEOdjYLrad6oT3dJe4o0Kl43Pi0aWKegqTZeCvqSGrWNarTnd6lyr-soFlN7qbXbbKHLOznvWMNaA8IJRApjfof_TiBn4hsDW7Rjok6TIdJZIfUcWm9tFqzQbId5eQfcOJkf/s1600/diagram+3.bmp
   
Diagram di atas bukan merupakan fungsi karena ada elemen A yang dipasangkan tidak secara tunggal dengan elemen pada B.

Contoh 3 :
Diketahui A = {x | -3 ≤ x < 3, x R} dan suatu fungsi f: A → R
Ditentukan oleh rumus f(x) = x2 + 1
a. Carilah f(-1), f(0) dan prapeta dari 5
b. Dengan melukis grafik, tentukan daerah hasil dari fungsi f.
c. Jelaskan bahwa f adalah suatu fungsi.
Jawab:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsjn-WwhSbj6IL2shsidsgtYu_yUIB-G1Ndg3ItsEh1JllfTCpc3G0DDG_978ty7kmCVRFPZanxWCbwbph7KZ9wa0M38GgpkIPxhMygl7Ek8_ZDhveN6caybNqjx6K2KzwI7UK9OB1adhw/s1600/jawab.bmp
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdC63k2v9DxJp52ZWYcAb9Ssv8njTV4OlV634gxkJTTuRyXTU8GZgwd0n4PUbZaJgvtlL0nwg9tA68rXMNNCMnflYoUQ7rZctTVJGjTuniEDQgKEMJpe613cWeRKikhIXX25oWNpYPrvxg/s1600/kurva.bmp

Dibuat grafik y= x2 + 1
f(-3) = (-3)2 + 1 =10
f(3) = (3)2 + 1 = 10
titik balik (0,1)
Jadi daerah hasil dari fungsi f adalah: R = { y | 1 < y < 10, y R }, karena nilai f(x) = y terletak pada interval tersebut sebagaimana terlihat pada sumbu y.
c. Karena f suatu relasi dimana setiap elemen pada domain A (sumbu x) dipasangkan secara tunggal maka f merupakan fungsi.

Sifat Fungsi
Dengan memperhatikan bagaimana elemen-elemen pada masing-masing
himpunan A dan B yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal tiga sifat fungsi yakni sebagai berikut :  
1. Injektif (Satu-satu)
Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B. Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f:A→B adalah fungsi injektif apabila a ≠  a’ berakibat f(a) ≠  f(a’) atau ekuivalen, jika f(a) = f(a’) maka akibatnya a = a’.


Contoh:
1. Fungsi f pada R yang didefinisikan dengan f(x) = x2 bukan suatu fungsi satu-satu sebab f(-2) = f(2).


 2.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4umV-Lne_sMRpyyrFH_rdkdnV8lajO9T0Fz1IB0Rw_P5XcvX0ajxWmdwWmFeGXnUDn7pBqVEApSfMEuGc3nx21onhc68kF2BEMJpaP7ZOPEF0Halutfa5s9KUosRISxvEyVOJ_SqUNmAw/s1600/digram+4.bmp
Adapun fungsi pada A = {bilangan asli}  yang didefinisikan dengan f(x) = 2x  adalah fungsi satu-satu, sebab kelipatan  dua dari setiap dua bilangan yang berlainan adalah berlainan pula.

2. Surjektif (Onto)
Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil  f(A) dari fungsi f adalah himpunan bagian dari B, atau f(A) c B. Apabila f(A) = B, yang berarti setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A maka kita katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau “f memetakan A Onto B” .

Contoh:
1. Fungsi f: R→R yang didefinisikan dengan rumus f(x) = x2    bukan fungsi yang  onto karena himpunan bilangan negatif tidak dimuat oleh hasil fungsi tersebut

2. Gb. 2.11
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh7ifhA2upsriLUl0YtnYeRFMpDzNqBTh24Re8zfRoC2jEzLHumhc1dfRgD29c6yQdXa0II-WbcK6tYLyYCjaDCsZguIqw3300G4SOe9PM9UF5Eahk8SgDM1jfwuDerjNd9hlPya1plvKk/s1600/diagram+5.bmp
Misal A = {a, b, c, d} dan B = {x, y, z} dan fungsi f: A → B yang didefinisikan dengan diagram panah adalah suatu fungsi yang surjektif karena daerah hasil f adalah sama dengan kodomain dari f (himpunan B).
  
3.Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Suatu pemetaan f: A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi  yang injektif dan  surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif” atau “ A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”.

Contoh:

 1)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwk7IPKqKnmuMkqnhRPqHrGiYtQhEOqo4wFqX8pg3GWIknAA0MWYdHwpIBes7MsVaU14Ku20Z64eILbM9HPSJ69gnSY156XQ0SoYKEjlQ8nzBf1hDoUCkywsdmjLFa8J167LXuqFVKskW4/s1600/diagram+6.bmp
  
Relasi dari himpunan A = {a, b, c} ke himpunan B = {p,q, r} yang didefinisikan  sebagai diagram di atas adalah suatu fungsi yang bijektif.

2) Fungsi f yang memasangkan setiap negara di dunia dengan ibu kota negaranegara di dunia adalah fungsi korespondensi satu-satu (fungsi bijektif), karena  tidak ada satu kotapun yang menjadi ibu kota dua negara yang berlainan.

Jenis – jenis Fungsi
Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang sama, misalnya D, maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua bilangan real (R). Untuk  fungsi-fungsi pada R kita kenal beberapa fungsi antara lain sebagai berikut.
a.  Fungsi Konstan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Q2LJujsRqjxTQdk6HqAp3G8oZVJnYyw2T47RGGgeTUs0V8_y7yh0dNDXo6EGtVnDfMAYi8goef3kUVQI7U8Euy_jbF2uImOdu9ouI-UMzrYE04F1njL57Bmz3ruhFggABsIZQWE78Lsp/s1600/jawab2.bmp





b.  Fungsi Identitas
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisAwABPsum8iT5U5ctr2pGpOpY11_WCf46lL-li5w4x62sTcAC7mwI1OKGlKQiAbVSfqtUXZEXosZjNUZxP4S1ac-yYK6xr0t-kXeWo3myR85URu7nIRxLJfD88ji7CX4gwGGlLLSMRuNz/s1600/fungsi.bmp

c.  Fungsi Linear
Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan : f(x) = ax + b, a dan b konstan dengan a
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKduKpAPrAf-1sFsKCs2PK13vJ48APg-Zw8O5PmcY5ke4eaGLSjwNBgEj8e3fY57wFINVenR4IXXhSbWcB6n39cxaeCOpHN6E3eD_EuhqApqNb_f6ttTL7N6BXjVcIOSuN_oZ7nDfMne7c/s1600/fungsi+2.bmp

    d.  Fungsi Kuadrat 
Fungsi f: R→R yang ditentukan oleh rumus f(x) = ax2 + bx + c dengan a,b,c R
dan a ≠ 0 disebut fungsi kuadrat.

e.  Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah suatu fungsi terbentuk f(x) =Q(x)  P(x) dengan P(x) dan Q(x) adalah suku banyak dalam x dan Q(x) ≠ 0.
Fungsi R→R yang didefinisikan sebagai: f : x→ x disebut fungsi identitas.


Referensi:




Latihan 1 :
1. Diantara fungsi-fungsi berikut, manakah yang merupakan fungsi injektif, surjektif, serta bijektif? Berilah penjelasannya!

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWCGMUY70-6e6Wy_-m536r67IavKxWmlxICslxZavyeUp1TtTPIKqbuAwoFwcchyphenhyphen0QZDzxFscrnTACfXpIvI1gohhKywlU5xAw-paTXCLFhgCfdRGGqnY4X-e3SOGiBFh9KWYUo6oTD5Kh/s1600/latihan.bmp

2. Diketahui himpunan D = {1,2,3,4,5}. Suatu relasi pada D ini, manakah yang berupa
     pemetaan dan berikan alasannya !
   a.R = {(1,1),(2,2),(3,3),(4,4),(5,5)}
   b.R = {(1,2),(2,3),(2,4),(4,5),(5,1)}
   c.R = {(1,2),(2,2),(3,2),(4,2),(5,2)}
3.Suatu fungsi f: R→R ditentukan oleh f(x) = x2 + 2
   a.Tentukan f(-1), f(a), dan f(1).
   b.Tentukan a jika f(a) = 27
   c.Anggota manakah dari daerah asal yang mempunyai peta 18 ?
4.Manakah yang merupakan fungsi injektif, surjektif, atau bijektif dari fungsi dengan
   domain {1, 2, 3, 4}, yang didefinisikan sebagai berikut?
   a. R = {(1, 1), (2, 3), (3, 5), (4, 7); jika kodomainnya {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
   b. R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 1); jika kodomainnya {1, 2, 3}
   c. R = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1); jika kodomainnya {1, 2, 3, 4}
  d. R = {(1, 1), (2, 2), (3, 2), (4, 4); jika kodomainnya {1, 2, 3, 4, 5, 6}
5. Misalkan A = [–1, 1] = {x|–1≤ x ≤ 1, R}. Apakah fungsi di bawah ini surjektif?
   a. f: A → A ; didefinisikan f(x) = x c. f: A → A ; didefinisikan f(x) = x2
   b. f: A → A ; didefinisikan f(x) = 2x – 1 d. f: A → A ; didefinisikan f(x) = x3





prinsip dualitas



Prinsip Dualitas
·         Dua konsep yang berbeda dapat di pertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar.
·         Jika kita menukar dengan ∩ dan S dengan ø dalam setiap pernyataan tentang himpunan, maka pernyataan baru tersebut disebut  dual dari pernyataan aslinya.
·         Misalkan s adalah pernyataan (umum) yang berkaitan dengan kesamaan dari dua ekspresi himpunan. Masing-masing ekspresi mungkin memuat satu atau lebih pemunculan himpunan (seperti  A, Ā, B, B̅, dst), satu atau lebih pemunculan ø dan U, dan hanya operasi himpunan dan ∩. Dual dari s, dilambangkan sd adalah himpunan yang diperoleh dari s dengan  mengganti:
(1) ø dengan U dan U dengan ø di dalam s
(2) ∩ dengan dan dengan ∩ di dalam s.
 Misal:
(a)     s : A ∩ (AB) = A
                               sd : A (A ∩ B) =A
(b)    s  :  A Β  = Ā̅
                                          sd  : A Β = Ā̅


Contoh :
AS → kemudi mobil di kiri depan
Indonesia → kemudi mobil di kanan depan
Peraturan:
(a) di Amerika Serikat,
• mobil harus berjalan di bagian kanan jalan,
• pada jalan yang berlajur banyak, lajur kiri untuk mendahului,
• bila lampu merah menyala, mobil belok kanan boleh langsung
(b) di Indonesia,
• mobil harus berjalan di bagian kiri jalan,
• pada jalur yang berlajur banyak, lajur kanan untuk mendahului,
• bila lampu merah menyala, mobil belok kiri boleh langsung
Prinsip dualitas pada kasus diatas adalah:
Konsep kiri dan kanan dapat dipertukarkan pada kedua negara tersebut sehingga peraturan yang berlaku di Amerika Serikat menjadi berlaku pula di Indonesia.




Prinsip Dualitas pada Himpunan.
Misalkan S adalah suatu kesamaan (identity) yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti , ∩, dan komplemen. Jika S* merupakan kesamaan yang berupa dual dari S maka dengan mengganti → ∩, ∩ → , → U, U → , sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula, maka operasi-operasi tersebut pada kesamaan S* juga benar.


Tabel  Dualitas dari Hukum Aljabar Himpunan
1
Hukum identitas:A = A
Dualnya:A ∩ U = A
2
Hukum null/dominasi:A ∩ =
Dualnya:A U = U
3
Hukum komplemen :A A = U
Dualnya:A A=
4
Hukum idempoten :A A = A
Dualnya:A A = A
5
Hukum penyerapan :A (A B) = A
Dualnya:A ∩ (A B) = A
6
Hukum komutatif :A B = B A
Dualnya:A B = B A
7
Hukum asosiatif :A (B C) = (A B) C
Dualnya:A ∩ (B C) = (A B) ∩ C
8
Hukum distributif :A (B C)=(A B) ∩ (A C)
Dualnya:A ∩ (B C) = (A B) (A C)
9
Hukum De Morgan:BA = A B
Dualnya:BA∩ = A B
10
Hukum 0/1= U
Dualnya:U =
  
Referensi:
https://ainunannisablog.wordpress.com/2013/09/28/6/